Rabu, 09 November 2016

Metode Waterfall dalam Rekayasa Perangkat Lunak

Assalamualaikum,

Bagi kalian yang belum mengetahui mengenai RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), RPL adalah suatu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak manajemen kualitas.

Sangat banyak berbagai metode yang digunakan dalam Rekayasa Perangkat Lunak, salah satunya adalah metode waterfall. 
Mari kita bahas mengenai metode waterfall ini secara singkat.

Berikut salah satu pertanyaan yang jawabannya akan saya bahas dalam tulisan ini :
  1. Sebenarnya apa sih metode waterfall itu?
  2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode waterfall?
  3. Apa bedanya metode waterfall dengan metode lainnya dalam RPL?

Mari kita bahas jawaban dari pertanyaan diatas
.
1.Sebenarnya apa sih metode waterfall itu?

Metode waterfall adalah sebuah model yang dikembangkan untuk pengembangan perangkat lunak dan membuat perangkat lunak. Model ini mencakup beberapa aktivitas sebagai : rekayasa permodelan system informasi, analisis kebutuhan, desain, coding, pegujian dan pemeliharaan.


Menurut salah satu ahli yang bernama (Pressman, Roger s.2001) Metode waterfall ini adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, dimana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir kebawah seperti air terjun, melewati fase-fase perencanaan, permodelan, implementasi(konstruksi), dan pengujian.

Dan model ini merupakan model yang paling banyak dipakai oleh para pengembang software.
Inti dari metode ini adalah pengerjaan dari suatu system dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika salah satu tahapan dalam pengembangan software ada yang belum dilakukan maka untuk tahapan selanjutnya otomatis tidak bias dilakukan.  Dibawah ini adalah salah satu contoh gambar dari metode waterfall. 




2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode waterfall?


Kelebihan dari waterfall :
  • Kualitas dari system yang dihasilkan baik, karena pelaksanaannya dilakukan secara bertahap sehingga tidak terfokus pada tahap tertentu.
  • Dokumen pengembangan system sangat terorganisir, karena setiap tahap harus selesai dan lengkap sebelum masuk ketahap selanjutnya, sehingga setiap tahapan memiliki dokumennya masing-masing.
  • Metode ini sangat baik untuk digunakan  walaupun tergolong metode yang kuno.
Kekurangan Waterfall :
  • Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terbentuknya produk.
  • Kesalahan kecil pada tahapan akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada tahap selanjutnya.
  • Pelanggan harus sabar karena pada tahap sebelum desain memakan waktu yang sangat lama sebelum pembuatan perangkat lunak.
3. Apa bedanya metode waterfall dengan metode lainnya dalam RPL?
  • Model Waterfall
Merupakan model pengembang software yang bersifat berurutan dalam membangun. Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model dilakukan berurutan.
  • Model Prototyping
Metode yang dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, model ini memberikan gambaran lengkap dari system untuk melakukan identifikasi keseluruhan.

Salah satu system yang cocok menggunakan metode waterfall adalah system operasi computer, karena pada system computer memiliki fungsi yang sangat komplek sehingga membutuhkan analisa yang penuh mengenai kebutuhan user tentang system operasi tersebut.

Semakin baiknya proses riset dan analisa yang dilakukan maka akan membuat fungsi sebuah system operasi computer menjadi lebih kompleks, ekslusif dan beragam sehingga banyak digunakan oleh user.


Semoga posting kali ini bermanfaat :)


https://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_perangkat_lunak
http://www.orangbejo.com/2015/12/pengertian-beserta-kelebihan-dan.html
http://hayteknologi.blogspot.co.id/2012/10/perbandingan-waterfall-model-dangan_30.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar